Rahasia Sukses Memulai Usaha Sewa Properti Hunian di Indonesia

Wisma Asri dh Wisma 66, salah satu contoh usaha sewa properti
Wisma Asri dh Wisma 66, salah satu contoh usaha sewa properti

Memulai usaha sewa properti untuk hunian (kost, apartemen, dan kontrakan) di Indonesia bisa menjadi langkah cerdas untuk menambah penghasilan. Namun, jalan menuju kesuksesan tidak selalu mulus. Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dan tantangan yang harus dihadapi. Jangan khawatir! Dalam artikel ini, Anda akan menemukan beragam tips dan panduan praktis yang dapat membantu Anda memulai usaha sewa properti hunian dengan percaya diri dan efisien. Yuk, kita mulai dari langkah sederhana namun penting yang sering terlupakan oleh banyak orang!

Sebelum dilanjut yang menarik dari usaha ini adalah pangsa pasar usaha sewa properti hunian di Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, kebutuhan akan hunian selalu meningkat setiap tahunnya. Khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, permintaan terhadap sewa hunian kian melonjak seiring dengan urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi. Ditambah lagi, tingginya mobilitas penduduk dan generasi milenial yang cenderung memilih hunian sementara, membuat prospek usaha ini semakin menjanjikan. Apalagi, dengan kemajuan teknologi dan beragam platform online yang mempermudah pemasaran properti, memulai dan mengelola usaha sewa hunian kini menjadi lebih mudah dan efisien.

Selain itu, tren global seperti peningkatan kerja jarak jauh juga berdampak pada permintaan hunian di lokasi yang lebih tenang dan terjangkau seperti di pinggiran kota. Banyak orang yang pindah dari kota besar ke area suburban untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah. Ini membuka peluang besar bagi usaha kontrakan di wilayah pinggiran dan daerah berkembang. 

Sebelum memulai usaha kontrakan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. Pertama, lakukan riset pasar untuk mengetahui daerah mana yang memiliki permintaan tinggi namun memiliki pasokan properti yang terbatas. Lokasi strategis yang dekat dengan fasilitas umum, seperti sekolah/kampus, pusat perbelanjaan, dan transportasi umum, akan meningkatkan daya tarik properti Anda. 

Salah satu cara mengetahui persaingan kontrakan di daerah tertentu adalah dengan memanfaatkan online tools. Alat ini tidak hanya membantu Anda memantau jumlah properti yang tersedia tetapi juga memberikan gambaran harga sewa yang sedang berlaku. Anda dapat mengunjungi situs-situs properti populer dan melakukan pencarian berdasarkan lokasi yang Anda incar. 

Selain itu, jangan ragu untuk mengobrol dengan agen properti lokal atau pemilik properti sewa lain di daerah tersebut. Mereka bisa memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai tren dan tingkat persaingan. Menggunakan kombinasi data online dan informasi lapangan akan memberikan Anda gambaran yang lebih jelas tentang prospek dan tantangan dalam memulai usaha sewa properti di lokasi tertentu.

Kedua, pastikan Anda memiliki anggaran yang cukup untuk membeli atau membangun properti serta biaya operasional lainnya termasuk perawatan dan promosi. 

Ketika memulai usaha kontrakan, Anda memiliki dua pilihan besar: membeli tanah dan membangun dari nol atau membeli properti yang sudah ada dan merenovasinya. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 

Membeli Tanah dan Membangun Sendiri: Pilihan ini cocok jika Anda memiliki visi spesifik tentang desain dan fungsi bangunan. Anda dapat membuat properti yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar dari awal. Namun, proses ini memerlukan waktu dan administrasi yang lebih banyak, termasuk pengurusan izin dan pengawasan konstruksi. 

Tanah dijual di Jaksel, cocok untuk kontrakan exclusive
Tanah dijual di Jaksel, cocok untuk kontrakan exclusive

Membeli dan Merenovasi Properti yang Ada: Cara ini bisa lebih cepat dan lebih hemat biaya dibanding membangun dari awal. Anda tidak perlu repot memulai dari nol karena bangunan sudah berdiri. Hanya saja, perlu diingat bahwa biaya renovasi bisa variatif tergantung kondisi bangunan tersebut. Selain itu, Anda juga harus siap menyesuaikan desain dan fasilitas yang mungkin kurang ideal dibanding membangun baru. 

Jadi, pilihan mana yang lebih baik sangat bergantung pada situasi finansial, waktu yang Anda miliki, dan visi Anda terhadap properti tersebut. Kedua opsi ini bisa menguntungkan asalkan direncanakan dengan baik dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Selain modal untuk membangun/membeli properti, Anda juga memerlukan modal tambahan untuk memasarkan properti sewaan Anda agar menjangkau ke penyewa potensial. Untuk memasarkan properti sewa Anda, manfaatkan teknologi dan platform online untuk memasarkan properti Anda. Lebih dari 40% orang memulai pencarian properti mereka secara online, sehingga memiliki kehadiran digital yang kuat akan membantu Anda menjangkau lebih banyak calon penyewa. Buat listing yang menarik dengan foto berkualitas tinggi dan informasi detail mengenai fasilitas dan keuntungan tinggal di properti Anda. 

Beberapa platform online yang populer untuk memasarkan properti sewa di Indonesia antara lain Rumah123, OLX, Lamudi, Mamikost dan 99.co. Selain itu, media sosial seperti Facebook dan Instagram juga efektif untuk menjangkau calon penyewa. Anda juga dapat bekerjasama dengan manajemen sewa rumah seperti RedDoorz, Singgahsini dan Apik, Rukita, Oyo atau Airbnb. Dengan memanfaatkan platform-platform tersebut, Anda bisa memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan peluang mendapatkan penyewa dengan cepat sehingga okupansi tinggi (di atas 80%). 

Terakhir, tidak kalah penting adalah memahami regulasi dan peraturan lokal terkait bisnis properti dan sewa-menyewa. Pastikan Anda mematuhi semua peraturan yang berlaku untuk menghindari masalah hukum di kemudian hari. Selain itu, memiliki kontrak sewa yang jelas dan rinci akan membantu melindungi hak dan kewajiban Anda sebagai pemilik properti.